14 Broadcaster Asia – Afrika Ikuti Training International di MMTC
Minggu (15/9) malam di Kampus STMM “MMTC” Yogyakarta telah dilakukan Pembukaan The Third Country Training Program (TCTP 2013). Training international dibidang broadcasting ini diikuti oleh 14 orang peserta dari 7 negara Asia dan Afrika, yakni : Bhutan (3), Cambodia (2), Lao PDR (2), Myanmar (1) Timor Leste (2), Zambia (2) dan Indonesia (2).
Dalam sambutan pembukaan training, Prof. Dr. Gati Gayatri – Kepala Pusat Literasi dan Pengembangan SDM Kominfo, yang mewakili Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan kerjasama selatan-selatan dalam rangka menghadapi perkembangan di era globalisasi. Dengan program pelatihan di bidang Broadcasting, diharapkan akan meningkatkan kualitas informasi melalui siaran-siaran televisi serta menumbuhkan saling pengertian dan pemahaman dalam mengatasi masalah –masalah global yang dihadapi masyarakat dunia. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di kampus STMM “MMTC” Yogyakarta ini merupakan kerjasama lintas Kementerian yakni, Kementerian Komunikasi & Informatika, Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri serta dukungan dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia. Hadir pada Opening Ceremony di Studio TV 1 Kampus MMTC, para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait.
Pada kegiatan training ini para peserta akan mendapatkan “refreshment” materi tentang produksi dokumenter televisi khususnya di bidang teknologi audio digital. Dengan topik karya produksi “Indigenous Knowledge to enrich the development process” , peserta juga akan mendapatkan informasi tentang program-program pemberdayaan masyarakat baik yang dilaksanakan secara mandiri maupun yang di programkan oleh pemerintah. Narasumber yang akan memperkaya wawasan para peserta diantaranya adalah Prof. Dr. Haryono Suyono mantan Menko Kesra dan Taskin (1998-1999) dan Mantan Kepala BKKBN( 1983-1998). Hingga saat ini beliau masih aktif mengajar dan sering dihadirkan untuk menjadi narasumber diberbagai seminar tentang pemberdayaan masyarakat.
Dalam tahapan sesi praktik produksi, peserta akan didampingi untuk membuat karya produksi dokumenter televisi tentang program-program pemberdayaan masyarakat dengan mengambil lokasi di wilayah Sleman dan Bantul. Melalui kegiatan shooting dan interaksi langsung dengan masyarakat, tentunya akan mejadi nilai plus untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta kepada masyarakat dari negara-negara peserta. (L.Ag).