• Wisuda Program Diploma IV STMM 2015

YOGYAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mendorong Sekolah Tinggi Muli Media (STMM) Yogyakarta untuk terus mematangkan konsep link and match dunia pendidikan dan industri. Pasalnya perubahan struktural perekonomian satu dasawarsa terakhir telah mengubah permintaan tenaga kerja dengan keterampilan khusus dan pendidikan tinggi.

                “Kita masih membutuhkan lemabaga pendidikan tinggi yang mampu memenuhi pemrintaan pasar tenaga kerja dan berorientasi pada azas link and match dunia pendidikan dan kebutuhan dunia kerja,” kata Rudiantara melalui pidato yang dibacakan Kepala Badan  SDM Kominfo Dr Ir Basuki Yusuf Iskandar MA, saat Wisuda Program Diploma IV STMM Tahun 2015 di auditorium setempat, Kamis (3/12).

                Menkominfo memaparkan bahwa saat ini Indonesia masih mempunyai angka pengangguran tinggi akibat belum berjalannya link and match tersebut. Berdasarkan data ketenagakerjaan angka pengangguran di terbuka usia 15-24 tahun diperkirakan 22,2 persen pada Agustus 2014 dan pada Februari 2015 menjadi 18,3 persen.

                “Walaupun pemerintah berhasil memenuhi target penurunan pengangguran 5 persen hingga 6 persen sesuai RPJM 2010-2014, namun pengangguran masih menjadi tantangan jika terjadi kemunduran ekonomi,” ungkapnya.

                Kemunduran eknomi lanjutnya, sangat mungkin terjadi apabila para investor mengalihkan modal ke negara lain. Selain itu yang menjadi kekhawatiran daya saing SDM Indonesia masih lemah. Berdasarkan  penelitian World Competitiveness Report menunjukkan Indonesia berada di urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara sampel. Singapura berada di posisi 8, Malaysia (34), Cina (35), dan Thailand (40).

                “Ini bukanlah bertujuan untuk merampas euforia kebahagiaan wisudawan. Akan tetapi justru diharapkan mampu memberi motivasi dan sikap mawas diri wisudawan yang akan memasuki dunia kerja,” ujarnya.

 

200 Wisudawan

                Pada wisuda kali ini STMM mewisuda 200 lulusan DIV. Mereka terdiri dari 170 lulusan dari program swadana dan 30 orang PNS dari program kedinasan.  Nilai tertinggi Program Diploma IV Kedinasan diperoleh Agus Sairi (Komunikasi dan Informasi Publik). PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung ini memperoleh IPK 3,77. Kemudian peringkat kedua Muhammad Gufron Maulana (Hubungan dan Komunikasi Publik). Gufron yang berasal dari Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Balikpapan ini memperoleh IPK 3,75. Peringkat ketiga diperoleh Okta Dirga Sukrisdiyanto (Produksi Media Informasi Publik). PNS Bagian Humas Setda Kabupaten Trenggalek ini meraih IPK 3,73.

                Sementara itu untuk mahasiswa program swadana nilai tertinggi diperoleh Putri Maharani Dwi Agustin (Manajemen Produksi Pemberitaan dengan IPK 3,83. Kemudian Nur Ainia Eka Rahmadyna (Manajemen Teknik Studio Produksi) dengan IPK 3,73. Abdul Rochman (Manajemen Produksi Siaran) dengan IPK 3,68 dan Bagus Rizki B (Animasi) dengan IPK 3,67. (Sony Wibisono)