Sejarah berkurban dimulai sejak masa Nabi Ibrahim As dan
putranya Nabi Ismail As. Kala itu Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah
untuk mengorbankan anak laki-lakinya. Nabi Ibrahim sebagai hamba yang patuh
pada Tuhan dengan ikhlas mengorbankan anaknya. Akan tetapi, lantaran Allah
melihat keikhlasan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah, maka Allah
menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.
Peristiwa tersebut mengajarkan tentang ujian keimanan seseorang dan keiklasan
untuk mengorbankan sesuatu yang sangat berharga. Terkadang sulit bagi
seseorang untuk ikhlas mengorbankan sesuatu yang dimiliki dan berharga.Berangkat
dari perintah kurban itu, maka setiap Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya
Kurban yang jatuh pada saat musim haji, umat muslim yang mampu disunahkan
untuk menyembelih hewan kurban sebagai tanda bersyukur dan berbagi antar umat
manusia. Selain sebagai tanda syukur dan berbagi, berkurban sendiri merupakan
simbol pengorbanan seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT
Kurban bisa dilaksanakan sendiri atau melalui lembaga. Salah satu lembaga
yang menyalurkan kurban adalah Mahasiswa Islam Multimedia (MIM) Sekolah
Tinggi Multimedia “MMTC” Yogyakarta. Pendistribusian hewan kurban berupa
domba, kambing, dan sapi akan dilakukan di masjid Al Muttaqin dan Pendopo
seeklah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.
.
Acara Barbeque (Bareng bareng belajar qurban) ini bukan hanya tentang memberikan daging
kurban kepada penerima, tetapi juga berbagi kebahagiaan bersama,dan pemberi
ikut terlibat dalam proses berkurban.Agar seluruh masyarakat diharap mampu
merasakan manfaat hari raya kurban dan ikut melaksanakan ibadah kurban serta
semakin mendorong masyarakat untuk Fastabiqul Khairat, yakni dengan
berlomba-lomba dalam kebaikan.
|