STMM/Sony Way
BERI PAPARAN : CEO Asumsi.co Pangeran Siahaan memberikan paparan saat
Seminar Nasional Komunikasi Kreatif (Komtif) 2019 “Grab Your Innovation” di
Auditorium STMM baru-baru ini.
Penyatuan Bisnis, Passion, dan Tuntutan Skill di Era 4.0
-
Seminar Komtif 2019
CEO Asumsi.co Pangeran Siahaan, penyatuan
potensi bisnis dan passion adalah
suatu keharusan dalam bisnis. Terlebih di bidang digital media berbasis
internet. Kemampuan internet untuk menjangkau masyarakat, dan kecepatannya memunculkan
kemungkinan efek ekonomi. Persoalan keterampilan bisnis menurutnya bisa
dilakukan siapa saja.
“Apakah
saya kuliah bisnis? Enggak. Kuliah saya komunikasi, jurnalistik. Ya samalah
kurang lebih sama teman-teman di sini,” ungkapnya saat Seminar Nasional Komunikasi
Keratif (Komtif) 2019 “Grab Your
Innovation” di Auditorium STMM baru-baru ini.
Hal
sederhana yang dilakukan Pangeran saat memutuskan membuat asumsi.co adalah
menciptakan karakter yang unik. Selain itu, tentu saja melihat potensi pasar.
Pangeran,
dalam persoalan membidik potensi pasar mencontohkan Asumsi.co yang punya rubrikasi budaya pop, khususnya budaya Korea.
Hal itu tetap dilakukan, meski secara pribadi, pria yang sejak kecil
bercita-cita ingin jadi wartawan itu tidak suka. “Saya bikin konten yang
korea-koreaan gitu. Meskipun saya enggak suka. Karena apa? Ada pasarnya
ternyata. Banyak yang suka,” sambungnya dalam acara yang diinisiasi Korps Mahasiswa
Manajemen Informasi Komunikasi (KOMMIK) tersebut.
Keunikan
karakter Asumsi.co ternyata juga
dirasakan peserta seminar yang mayoritas mahasiswa. Salah satu pertanyaan yang
muncul dalam diskusi adalah, mengapa para politisi yang sering “garang” saat
tampil di televisi menjadi “jinak” saat diwawancarai Asumsi.co. Menjawab hal itu,
Pangeran mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin berusaha menghakimi, mencecar
narasumber. Ia juga menyadari bahwa karakter televisi dan media online memang beda. Televisi cenderung
mengeksploitasi hal-hal yang atraktif, aksi yang menarik, seperti marah-marahnya
politisi saat sesi talkshow.
“Saya
(di Asumsi.co) tidak ingin begitu.
Saya yakin mereka (politisi) pada tahap ini tidak ada yang bodoh. Saya ingin
mengelaborasi ide mereka, step by step.
Mereka sebenarnya mau apa, apa yang ingin diinginkan,” terangnya.
Pangeran
menyatakan bahwa podcast, atau
membuat konten berbasis audio juga punya prospek yang bagus di Indonesia.
Menurutnya mungkin baru beberapa tahun belakangan podcast populer di Indonesia.
Namun di Amerika podcast sudah populer sekitar satu dasawarsa sebelumnya. “Biasa
kan kita tertinggal 10 tahun. Tapi potensi ini bagus. Pertanyaannya ada enggak
sih yang mau ngakses konten yang hanya suara? Ada kok,” tegasnya.
Seperti juga
karakteristik radio, podcast menurut
Pangeran akan dibutuhkan. Konten podcast
punya kelebihan karena bisa didengarkan sembari melakukan aktivitas. “Didengar
sambil kerja, sampai mandi pun bisa,” celetuknya.
STMM/Sigit Purnomo
PERUBAHAN PRIORITAS : Ketua Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Noor Iza mengingatkan
perubahan prioritas skill di era revolusi industri 4.0, saat Seminar Nasional Komunikasi
Kreatif (Komtif) 2019 “Grab Your Innovation” di Auditorium STMM baru-baru ini.
Perubahan Kebutuhan Skill
Sementara itu
Ketua STMM Ir Noor Iza M.Sc menyatakan bahwa posisi perguruan tinggi seperti
STMM dalam era revolusi industri 4.0 sudah baik. Pasalnya, era tersebut juga
memberi porsi yang cukup besar untuk basis keilmuan komunikasi, praktik-praktik
produk multi media, serta kreativitas. Namun ia mengingatkan bahwa, soft skill juga sangat dibutuhkan.
Demikian juga dengan prioritas perusahaan-perusahaan dalam menerima karyawan.
Noor Iza
menambahkan ada World Economic Forum (WEF) pada 2020 ada tiga besar skill unggulan yang dibutuhkan. Kemampuan
tersebut adalah pertama adalah complex
problem solving, kedua critical
thinking, ketiga creativity. Posisi
ini berubah dari hasil kebutuhan skill pada tahun 2015, dimana saat itu creativity menempati urutan 10, dan critical thinking pada urutan 4.
“Kebutuhan skill
setiap era akan berbeda. Kita bisa lihat misalnya kreativitas diperkirakan akan
sangat dibutuhkan saat ini,” kata Noor Iza.
STMM/Sony Way
ATRAKTIF : Aksi atraktif Gama Band saat saat
Seminar Nasional Komunikasi Kreatif (Komtif) 2019 “Grab Your Innovation” di
Auditorium STMM baru-baru ini.
Selain kedua narasumber
di atas, juga dihadirkan SkinnyIndonesia24 (influencer). Selain itu juga
diumumkan para pemenang dari serangkaian lomba Komtif 2019. Acara juga
dimeriahkan dengan penampilan Gama Band dari UGM. (Sony Way)