WEBINAR : Webinar Peran Millenials di
Era Industri Digital, Media Group dan STMM “MMTC”.
Millenial Adaptif,
Kreatif, Dorong Percepatan Kemajuan Indonesia
·
Webinar
STMM
Peran
Millenials di Era Industri Digital
GENERASI millenial yang
lahir di tahun 1980-an sampai dengan akhir 1990-an menjadi kelompok terpenting
penunjang kemajuan bangsa di era digital. Mereka saat ini menjadi generasi yang
paling cakap dalam menggunakan internet, dan paling banyak memanfaatkan internet
(58%). Namun mereka mempunyai kekurangan karena kurang mahirnya komunikasi
secara langsung, kurang peduli dengan kondisi sekitar, dan terlalu senang
dengan pencitraan.
Sudah
seharusnya, berbagai kemewahan karena kemajuan teknologi digital ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berkontribusi menuju masa keemasan Indonesia.
Generasi millenial juga perlu memperbaiki kekurangannya dengan memperhatikan
tuntutan skill di era digital. Tempat teratas dari lima besar masih ditempati complex problem solving. Diikuti
kemudian, critical thinking, creativity, people
management, dan coordinating with
others.
“Di Media Group
satu jurnalis harus siap menjadi jurnalis broadcast, online, maupun cetak. Kreativitas
menjadi sebuah keniscayaan untuk memberdayakan produk-produk media untuk
berbagai kebutuhan. Sekarang anak-anak kedokteran
dibekali mata kuliah wajib seni, seperti tari, supaya mempunyai kepekaan rasa,”
demikian disampaikan CEO Media Group M Mirdal Akib, saat webinar bersama para
mahasiswa STMM “MMTC”, Selasa 8 September 2020.
Televisi
di Era Digital
Acara
yang dipandu presenter Metro TV Widya Saputra itu secara khusus juga membahas
perubahan yang terjadi pada insutri penyiaran di era digital. Hal yang paling
penting dalam penyikapan televisi di era sekarang, adalah bahwa TV tidak
dipahami sebagai sebagai hal yang berdiri sendiri. “Jangan membayangkan
sekarang TV itu TV kabel, TV satelit, TV terrestrial, TV on demand saja,’ kata
Mirdal.
Dia
melanjutkan Media Group mengembangkan diri dari semua jenis TV. Bahkan
kontennya pun berkembang tidak hanya konten video, tetapi, juga audio. Mirdal
mencontohkan, Program News Line yang dibawakan Widya Saputra dari TV analog
Metro TV. Program tersebut terdiri dari beberapa segmen. Segmen ini kemudian
dipotong-potong untuk disebarkan melalui media sosial. Materi-materi News Line kemudian juga diolah menjadi
infografis untuk media online. “Dan bisa juga digunakan dalam program yang
lebih besar seperti dokumenter,” terangnya.
Oleh
karena itu Mirdal menegaskan bahwa TV akan tetap ada. “Tapi platform, dan cara
menikmatinya yang berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang yang kreatif,”
katanya.
Pada
perkembangan era digital yang menimbulkan disrupsi, bukan lagi orang-orang
pintar, high skill yang bertahan.
Namun, adalah orang-orang yang mampu beradaptasi.
Mirdal
menyarankan para mahasiswa baru untuk mulai memikirkan ide dan cita-cita mulai
dari sekarang. Dia mencontohkan, bahwa para pendiri bangsa sudah mulai berpikir
jauh ke depan, saat mereka berusia belasan hingga duapuluh tahunan. Usia
tersebut setara dengan para mahasiswa STMM saat ini. (Sony Way)